Selasa, 28 November 2017

Acara Kemaren di Kanwil

Katanya sih acara IHT Pelayanan Prima

Selasa, 10 Oktober 2017

Format Tanggal dan Angka Mail Merge Ms Word

Melanjutkan postingan yang sebelumnya  (CARA MENAMPILKAN FORMAT TANGGAL DI MAIL MERGE MS WORD) ternyata ada tanggal yang berbeda format tanggal yang Indonesia dan Inggris .....

Untuk menggunakan format tanggal Indonesia pada Mail Merge, maka caranya pada field tanggal di klik kanan, pilih Edit field… sampai muncul kotak dialog berikut :


ubah format tanggal sesuai gambar
kemudian pada menu Review, pilih Set Language


ubah ke Indonesia
untuk format angka desimal, caranya hampir sama :
1. Klik Kanan field yang akan di ubah format angkanya
2. Klik Edit field ….
mail_merge5












3. klik Field Codes
mail_merge6

4. klik options …..
mail_merge8
5. tulis kode \#, ##,##
Semoga bermanfaat





Kamis, 05 Oktober 2017

Kids

*Kids Jaman Now

Adik-adik sekalian, di jaman kalian, tantangan hidup akan semakin berat. Kalian memang sudah tidak disuruh nonton film G30S/PKI yang katanya horor itu, tapi kalian, wuah, kalian malah nonton film Annabelle, Conjuring, yang lima menit lagi adegan seramnya datang, eh, musiknya sudah seram duluan. Yang lima menit lagi adegan horonya keluar, eh, kalian sudah kaget duluan sama sesuatu yg mendadak muncul. Berat, kan?

Maka, oleh karena itu, mungkin catatan berikut bermanfaat buat kalian untuk menghadapi tantangan tersebut, menjadi kids jaman now:

1. Sekolah yang serius

Itu betul, banyak orang sukses macam Bill Gate, Mark Zuckerberg, Ibu Susi yang bisa sukses tanpa lulus sekolah formal. Tapi ketahuilah, Bill Gate dan Zuckerberg misalnya, dia DO dari Harvard. Sementara Ibu Susi, dia berhenti dari SMAN 1 Yogya. Itu sekolah/kampus top semua. Itu bukti, mereka memang sekolah serius setidaknya diterima di tempat2 top tersebut. Lah kita? Sekolah di mana sih? Sampai PD banget bilang: sekolah tidak penting. Mereka juga DO karena sudah punya passion, atau tuntutan hidup lain. Kita? Cuma karena malas, ngeles, pengangguran tiada daya. Jadi, sekolahlah yang serius. Hormati guru2 kalian.

2. Banyaklah baca-baca buku

Ayo, di usia kalian, membaca seharusnya menjadi hobi yang sangat menyenangkan. Berhentilah main gagdet tidak jelas, tidak ada habis2nya. Ganti dengan membaca buku. Baik, kalau mau baca lewat gagdet silahkan (karena sekarang banyak buku di dalam gagdet), tapi kongkret, baca, bukan main. Buat yg tidak suka baca, sukanya nonton, perbanyaklah menonton video yang bermanfaat, seperti National Geographic, dkk, ilmu pengetahuan. Bukan hanya nonton video yang tidak jelas manfaatnya. Kan nggak lucu, saat kalian ditanya apa hewan terbesar di dunia, kalian jawab: gajah. Itu jelas tanda kids jaman now yang kepalanya jarang diisi pengetahuan.

3. Jangan keluyuran, kelayapan

Saya tahu, sebagian kids jaman now itu suka keluyuran. Naik motor bahkan belum punya SIM, nongkrong di flyover, ngebut2an berasa sudah kayak Valentino Rossi, padahal aslinya cuma Ujang. Rossi itu yang nyium tanah dengkulnya. Lah, kids jaman now, yg nyium tanah malah pipi dan jidatnya. Aduh. Juga nongkrong dimanalah, ngabisin waktu seolah sudah jadi manusia tersukses di dunia. Berhenti. Sana Ujang, pulang, bantu Mamaknya dirumah angkat jemuran kasur. Itu kasur bahkan bekas ngompolmu semalam.

4. Tidak perlu pacaran

Ampun dah. Sebagian Kids jaman now itu, bahkan SMP saja pacarannya sudah ngalah2in Romeo & Juliet dikali dua, kuadrat pula. Lihatlah di facebook, twitter, instagram, baru SMP, baru pacaran sehari, sudah manggil Papa-Mama. Itu sangat over sekali. Super-duper over. Kita kira itu keren? Kagak. Kita kira itu tanda hebat? Kagak. Kita sih sudah merasa paling oke sedunia, tapi justeru orang sedunia lihatnya aneh sekali. Lagian, nanti pas putus, langsung deh lebay banget di media sosialnya. Seolah besok kiamat, hidupnya nelangsa tak terkira. Tidak perlu pacaran itu.

5. Mulailah tahu tanggung-jawab kalian

Kids jaman now itu kadang lupa, seusia kalian, tanggung-jawab itu sudah ada. Bukan cuma bisa teriak minta uang pulsa, teriak minta belikan motor, teriak minta belikan HP. Kapan sih kalian akan teriak: Papa, ini rapot saya, pontennya 10 semua. Mama, ini piala yg saya bawa dari olimpiade Fisika. Well, baik, tidak semua orang jenius dan bisa begitu. Iya, itu betul, tapi kita selalu bisa mencari bentuk tanggung-jawab lain. Membantu pekerjaan rumah, nyapu, ngepel. Bukan cuma bisa makan doang, bukan cuma bisa tidur2an doang.

6. Berhenti coba-coba hal buruk.

Merokok? Ew, itu tidak keren. Kalian tidak perlu mencoba-coba hal tersebut. Karena orang dewasa sekarang yg perokok, mereka bahkan mati2an mau berhenti tapi tidak bisa. Jangan ikuti jalan itu. Bikin tato di badan? Apalagi. Minuman keras? Apalagi yang ini. Narkoba? Ampun dah, itu benar2 tipuan sesat. Ada teman ngajak keluyuran malam2 ke tempat2 buruk, jangan mau. Ada teman ngajak duel, gladiator, jangan mau. Tidak apa di bilang tidak jantan. Karena sebenarnya, sssttt... justeru yg bilang tidak jantan itulah yang sangat2 tidak jantan. Mereka tidak bisa melawan dirinya sendiri--itulah ketidakjantanan nomor 1.

7.  Tidak perlu ikut2an trend

Hanya karena teman kalian sedang suka pakai lipstik (misalnya), maka tidak perlu ikut2an pakai. Apalagi Bambang, Ujang, Agus, Joko, aduh, kamu ngapain ikut2an pakai lisptik emaknya? Kita itu sudah cantik/tampan apa-adanya. Tidak perlu ikut definisi orang lain. Biarin saja orang lain sibuk dengan trend-nya, kita tahu persis mau ngapain, dan itu lebih bermanfaat. Ini termasuk idola masa remaja. Hanya karena artis idola kalian putih, maka kalian tidak perlu maksa jadi putih. Hanya karena artis kalian suka posting selfie di akun medsosnya, nggak usah ikut2an begitu. Mereka mah enak, wajah sudah dioplos kosmetik, perawatan muahal, jadi keren. Lah kita? Ikutan selfie, ngeliatin gigi koneng di sana, kan nggak lucu.

8. Perbanyaklah belajar agama

Sebagian kids jaman now itu mungkin menganggap agama itu tidak relevan lagi. Jangankan kids jaman now, yang kids jaman old saja banyak yang menyepelekan agama. Tapi ketahuilah, saat hidup kita jatuh dalam sekali, agama adalah lampu penerang yg baik. Belajarlah agama. Minimal punya pemahaman baik.

9. Perbanyaklah aktivitas yang bermanfaat dan positif.

Yang suka menjahit, jahit. Yang suka main futsal, main futsal. Yang suka menulis, nulis. Semua orang itu pada dasarnya cenderung pada hobi yang baik. Maka jangan malas. Justeru perbanyak. Boleh jadi, besok lusa, itu jadi jalan kalian untuk berbuat baik, jalan rezeki, bahkan pencapaian dan prestasi2 kalian.

10. Terakhir, milikilah teman yang oke

Kids jaman now, penting sekali kalian punya teman2 yang baik. Apa itu teman yg baik? Gampang lihatnya, apakah dia rajin sekolah, apakah dia mengajak ke hal2 baik, apakah dia asyik dan menyenangkan. Bukan malah berteman ke anak2 yg suka nongkrong malam2, berteman ke anak2 yg langganan bikin kasus di sekolah. Kita jadinya malahan ikutan bermasalah. Milikilah teman2 yang baik, maka insya Allah, kalian juga akan ikut baik.

*Tere Liye

**saya tahu, kids jaman now malas baca; itulah kenapa kita harus terus menulis, menulis dan menulis. kalian juga bisa bantu share, share dan share. Entah pd tulisan ke berapa mereka akhirnya baca, dan nasihat itu masuk di kepala mereka. kita semua ikut bertanggungjawab mendidik kids jaman now.

Jumat, 08 September 2017

Selasa, 29 Agustus 2017

Terulang kembali

Apakah semua Karena materi?

Semua ga bisa di dapat dalam waktu instant, duh klo Kita mah pegawai biasa..jangan liat ke atas terus..(#nasihatin diri sendiri)

Cara mudah n gampang  n extrim banget... ngirit, belajar pelit (#jangan deh/) tetep aja klo liat nya materi mah susah..ga bisa bersyukur dengan apa yg sudah di peroleh..di bandingkannya dengan yg mapan jauh sih...

Jadi ngerasain klo perjuangan n pengorbanan selama ini ga di hargain banget..(#ups..cape)😭😭😭
#cape ...Ku kasih deh semuanya
Y sudah instrospeksi diri..cari segera solusi jangan nambah masalah, semua bisa di selesai kan dengan Kepala dingin..

Kamis, 20 Juli 2017

Setahun Yang Lalu




Tim Jakpro 009

Setahun Yang lalu Jadi Tim sosialisasi Tax Amnesti...

Kangen ma Jakpro 009

Kamis, 13 Juli 2017

Kajian 002 _ Musholla AL A'raaf



Kajian 002, bersama Utd. Hanif...sekaligus perpisahan

Selasa, 06 Juni 2017

Kajian 002 _ Musholla AL A'raaf


Bersama Ustadz Habit Luthfi,Lc

Selasa, 23 Mei 2017

Pangeling-Ngeling

Sewaktu sekolah dulu, saya pernah punya seorang kawan yang begitu kritis terhadap rohis dan program program keislaman. Jangankan pada mbak dan abang alumni yang jadi pembina, sama guru agamanya aja dia berani mempertanyakan banyak hal yang gak pernah ditanyakan murid murid lainnya.

Siapa yang sangka,

Beberapa tahun kemudian, ia muncul jadi aktivis terdepan. Paling bersemangat mendatangi kajian. Otak cerdasnya menaruh kontribusi besar pada semaraknya acara keislaman di sekolah? -acara yang dulu ia begitu alergi terhadapnya-.

Ada pula kebalikannya.

Dulu yang terdepan soal menasihati dalam kebenaran dan kesabaran. Yang rutin mengajak datang pengajian. Yang setiap malam rajin berbagi nasihat lewat sms singkat menyejukkan.

Siapa yang sangka, hari ini ia ada di posisi berkebalikan. Sibuk menyerang sana sini dan mudah terpancing dengan isu sepele yang gak perlu diperdebatkan. Kemudian bersuara kritis pada banyak hal mendasar yang sudah Allah tetapkan sebagai fitrah dalam kehidupan.

Belum final.

Kita semua belum final.
Kondisi (iman) kita hari ini pun belum final.

Ada yang dulu memusuhi, berbalik jadi teman seperjuangan sejati.

Ada yang dulu berjalan bersama disini, tapi kemudian sekarang hobinya mencaci tanpa solusi.

Ada yang dari dulu hanif, dan sampai saat ini mampu mempertahankan kelurusan fitrahnya di agama ini.

Ada yang dari dulu sampai sekarang, memilih untuk berada di posisi membenci dan mengkritik tanpa henti.

Kita belum final.

Kita semua belum final.

Adalah Umar bin Khattab yang dulu pernah berlari demi bisa membunuh Rasulullah, lalu kemudian berbalik menghabiskan sisa umurnya menemani Rasul, berlari menuju ridha-nya Allah.

Tapi ada pula sekumpulan yang sudah dianggap kawan, lalu justru berlari pergi meninggalkan Rasul ketika perang uhud ada di hadapan.

Tentu, kita pun tak pernah kehabisan kisah menakjubkan seperti Abu Bakar yang sedari awal risalah turun sudah memutuskan untuk jadi yang paling terdepan dalam membenarkan.

Kita belum final.

Kita semua belum final.

Ada perintah untuk saling menasihati dalam kebenaran. Dengan cara cara yang baik. Karena seringkali nasihat tertolak bukan karena kebaikan isinya, tetapi karena buruknya cara penyampaiannya.

Ada perintah untuk saling menasihati dalam kesabaran. Karena mempertahankan apa yang diyakini, butuh ditemani kesabaran yang panjang dan indah. Karena berkenalan dengan banyak paham dan bacaan, untuk kemudian membuat kita semakin yakin dengan apa yang kita pegang -alih alih sebaliknya-, tidak pernah mudah.

Belum final.

Kita semua belum final.

Menulis adalah mengingatkan diri sendiri, agar bisa dibaca berulang lagi di kemudian hari..

Senin, 22 Mei 2017

CARA MENAMPILKAN FORMAT TANGGAL DI MAIL MERGE MS WORD


Pernah mengalami data tanggal atau format angka, tidak sesuai dengan yang kita inginkan, misalnya ingin menampikan tangal 29 Juli 2014 tetapi munculnya 29/07/2014 atau sebaliknya dan misal angka 1250000 ingin ditampilan 1.250.000. Inilah cara memformat dalam word atau dokumennya:
  1. Pada dokumen word, untuk menampilkan kode field atau field data dengan cara tekan Alt+F9, semua field akan tampil dengan kode, misalnya { MERGEFIELD Tanggal } ini pada field Tanggal, untuk mengembalikan tekan kembali Alt+F9
  2. Kemudian tambahkan setelah nama field dengan format yang diinginkan misalnya { MERGEFIELD Tanggal \@ " dd MMMM yyyy" } untuk menampilkan 29 Juli 2015
Mudah bukan ?
Format ini dapat diubah sesuai dengan kebutuhan termasuk format angka, sesuai dengan format cell yang ada pada excel.
Contoh:
  1. Untuk menampilkan format angka ribuan dengan titik 1234567 menjadi 1.234.567 adalah { MERGEFIELD Angka \# #.### } 
  2. Untuk menampilkan angka ribuan dengan 2 angka dibelakang koma, 123456,78 menjadi 123.456,78 adalah { MERGEFIELD Angka \# #.###,00 }
dan lain sebagainya

Selasa, 09 Mei 2017

Waskon1


Rehat dari rutinitas setelah d sibukkan dengan Amnesti, spt ..Kita kumpul2 n maksi barengan..

Makasih semuanya , tetep semangat n kekeluargaan..Solid waskon1

Kamis, 20 April 2017

Sebuah Cerita Inspirasi

*"Cerita Fiksi"

Ada sebuah keluarga PNS sederhana. Bapaknya kerja di pemda urusan perijinan, istrinya ibu rumah tangga biasa. Seumur2, 40 tahun bekerja sebagai PNS, tidak sekalipun minta uang, menyulitkan orang lain. Justeru sebaliknya bekerja tepat waktu, selalu berusaha memenuhi janji, memudahkan orang lain, takut sekali telah mengambil hak orang lain.

Saat tua, masa-masa muda yg penuh kesempatan berlalu begitu saja, 40 tahun bekerja, apa yg dia dapat? Hasilnya ya begitu2 saja. Rumah sederhana, motor tua sering ngadat, tabungan tak ada, hanya uang pensiun.

Tetapi hidup ini tidak pernah tertukar, Kawan. Satu mili pun tidak. Anak mereka, 6 orang, semua berhasil. Lulusan luar negeri, memiliki profesi baik, punya keluarga baik, cucu2 yg pintar, cantik, tampan, ilmu agama mumpuni, saleh, hidup berkecukupan, 6 orang anaknya sukses. Semua kejujuran, kemudahan dan pertolongan yg diberikan bapak PNS ini mantul, membal, kembali kepada anak2nya. Si sulung ingin daftar S1, banyak sekali yg bantu, anak nomor 2 ingin memulai bisnis, tidak terhitung kemudahan terbuka. Bahkan urusan sepele, saat anak2 mereka masih kecil, dan jatuh sakit, meski hidup sederhana, semua pintu pertolongan seperti terbuka begitu saja. Menakjubkan. Dan itu baru di dunia, kita tidak tahu, akan seberapa besar membal, mantul, kembalinya semua kebaikan bapak PNS ini kelak di akherat kepadanya.

Keluarga sederhana ini, di dunia bahagia, kelak di akherat juga bahagia.

Nah, begitu pula sebaliknya dgn semua keburukan. Bagi orang2 yang korup. Hidup ini tidak pernah tertukar. Jadi mari direnungkan, dicamkan, diyakini. Tidak perlu dikomen panjang lebar. Silahkan share kemana2, kemana2, jika merasa ada manfaatnya.

*repos catatan lama

TereLiye

Kamis, 06 April 2017

VR46 Lelah jaga SPT OP_ SPT Badan _ setelah sebelumnya TA


NORMA PENGHITUNGAN PENGHASILAN NETO (PER-17/PJ/2015)

Seorang teman yang selesai piket jaga penerimaan SPT tahunan bertanya kepada saya, “Berapa norma dokter sekarang mas?” Segera ingatan saya mencoba menerawang tabel norma penghasilan yang berlembar-lembar tapi gagal. Ya sudahlah mungkin faktor usia. Tapi karena jawabannya juga penting bagi saya, akhirnya saya coba cari di internet dan nemu tabel norma yang dimaksud. norma terkini yaitu Per-17/PJ/2015. 

Biar pembaca khususnya para pekerja bebas dapat melapor SPT Tahunan PPh OP dengan benar, maka perlu melihat lagi tabel norma untuk menghitung berapa penghasilan neto yang dapat dihitung untuk mencari pajak tahunan kurang bayar yang benar.

Untuk Siapa Norma Penghasilan

Norma penghasilan adalah persentase tertentu yang digunakan untuk menghitung berapa penghasilan neto pribadi perorangan dalam setahun. Jadi  WP badan nggak boleh pakai norma ya, harus pakai pembukuan dimana nanti laba komersil akan dikoreksi dan menghasilkan penghasilan neto. Dulunya sebelum muncul aturan pajak final 1%, setiap WP OP akan mengalikan penghasilan bruto setahun dengan norma, tetapi setelah muncul pajak final 1% kini hanya pekerjaan jenis tertentu saja (pekerja bebas) yang dapat dikalikan dengan norma sisanya lebih banyak pakai PP 46.

Berapa Batasan Penghasilan Yang Dikalikan Norma?

Penghasilan WP OP yang dalam setahun < 4.8M dapat menggunakan norma, kecuali atas usaha atau pekerjaan bebeas tersebut dikenai pajak final sesuai ketentuan.
Contoh: Seorang dokter mempunyai sumber penghasilan dari praktek klinik di Timika dan toko sembako dengan besaran setahun masing-masing 120 juta dan 600 juta. Atas penghasilan klinik dikalikan dengan norma dulu maka ketemu penghasilan neto (50%) dan atas omset toko dikenakan pajak final 1% karena dalam setahun

Apa Itu Wilayah Pembagian Norma?
Norma mempunyai 3 kelompok wilayah,yaitu:
  1. 10 (sepuluh) ibukota propinsi yaitu Medan, Palembang, Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Denpasar, Manado, Makassar, dan Pontianak;
  2. Ibukota propinsi lainnya;
  3. Daerah lainnya.

Contoh Hitungan

Hitungan saya ambil dari lampiran IV Per-17/PJ/2017
Selain menjalankan usaha kantor akuntan publik di Jakarta, Nona Aurelia memiliki usaha persewaan ruang kantor di kota yang sama. 
- Sepanjang tahun 2016, Nona Aurelia memiliki peredaran usaha dari jasa kantor akuntan publik sebesar Rp1 miliar. 
- Sedangkan dari usaha persewaan ruang kantor memperoleh sebesar Rp3 miliar. 
- Nona Aurelia telah menyampaikan pemberitahuan mengenai penggunaan Norma Penghitungan kepada Direktur Jenderal Pajak 3 bulan sejak awal Tahun Pajak 2016. 
Karena penghasilan yang diperoleh Nona Aurelia pada tahun 2016 dari usaha jasa kantor akuntan publik dan usaha persewaan ruang kantor tidak melebihi Rp4,8 miliar, maka Nona Aurelia boleh menghitung penghasilan neto atas penghasilan yang diperoleh dari jasa kantor akuntan publik dengan menggunakan Norma Penghitungan Penghasilan Neto. Sedangkan atas penghasilan yang diperoleh Nona Aurelia dari usaha persewaan ruang kantor dikenai PPh yang bersifat final berdasarkan PP No. 29 Tahun 1996 sebagaimana telah diubah terakhir dengan PP No. 5 Tahun 2002 tentang Pembayaran Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Persewaan Tanah dan/atau Bangunan.

Penghitungan Pajak Penghasilan Nona Aurelia yang terutang pada Tahun Pajak 2016 adalah sebagai berikut:
  • Persentase penghasilan neto jasa kantor akuntan publik di kota Jakarta adalah sesuai dengan norma KLU 69200 untuk 10 ibukota provinsi yaitu
    sebesar 50%.
  • Penghasilan Neto dari jasa kantor akuntan publik: 50% x Rp1.000.000.000,- = Rp500.000.000,-
  • PTKP setahun untuk diri Wajib Pajak sendiri = Rp 54.000.000
  • Penghasilan Kena Pajak = Rp446.000.000,-
  • Pajak Penghasilan terutang:
    • 5% x Rp 50.000.000,- = Rp 2.500.000
    • 15% x Rp200.000.000,- = Rp30.000.000
    • 25% x Rp196.000.000 = Rp49.000.000
    • Jumlah = Rp81.500.000,-

NORMA PERHITUNGAN PENGHASILAN

Dalam beberapa diskusi dengan teman2 saya kerap mencontohkan perhitungan norma dagang dengan tarif 20%, sebagian bertanya kenapa tidak menggunakan 30% dan darimana tarif 20% tersebut berasal. Penggunaan persentase tarif tertentu sudah diatur pada Keputusan Dirjen Pajak Nomor (PER-17/PJ/2015) NORMA PENGHITUNGAN PENGHASILAN NETO. siapakah itu Norma dan siapa saja yang bisa menggunakannya?
Apa pengertian Norma?

Pada KBBI daring salah satu makna norma yg dimaksud dalam perpajakan adalah aturan, ukuran, atau kaidah yg dipakai sbg tolok ukur untuk menilai atau memperbandingkan sesuatu.  Tapi saya belum menemukan definisi norma versi pajak atau mungkin saya yang kelupaan apa.

Siapa yang berhak menggunakan norma?
WP OP yang melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas yang peredaran brutonya dalam 1 tahun kurang dari Rp. 4.800.000.000,00 (empat miliar delapan ratus juta rupiah) boleh menghitung penghasilan neto dengan menggunakan Norma Penghitungan Penghasilan Neto, dengan syarat memberitahukan kepada Direktur Jenderal Pajak dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan pertama dari tahun pajak yang bersangkutan (Pasal 14 ayat (2) UU PPh)
  • Tahun Pajak adalah jangka waktu 1 (satu) tahun kalender kecuali bila WP menggunakan tahun buku yang tidak sama dengan tahun kalender.
Apakah pengguna norma harus melakukan pembukuan?
Wajib Pajak yang menghitung penghasilan netonya dengan menggunakan Norma Penghitungan Penghasilan Neto wajib menyelenggarakan pencatatan contohnya seperti dibawah ini:

Apa saja yang harus dibuat dalam pencatatan?
  • Peredaran atau penerimaan bruto dan/atau jumlah penghasilan bruto yang diterima dan/atau diperoleh;
  • Penghasilan yang bukan objek pajak dan/atau penghasilan yang pengenaan pajaknya bersifat final.
  • Bagi Wajib Pajak yang mempunyai lebih dari satu jenis usaha dan/atau tempat usaha, pencatatan harus dapat menggambarkan secara jelas untuk masing-masing jenis usaha dan/atau tempat usaha yang bersangkutan. (Pasal 2 ayat (2) PMK-24/PMK.11/2012)
  • Wajib Pajak Orang pribadi juga harus menyelenggarakan pencatatan atas harta dan kewajiban. (Pasal 2 ayat (3) PMK-24/PMK.11/2012)
Apakah setiap persentase tarif norma selalu sama di semua daerah?
Tidak sama, Norma penghitungan Penghasilan Neto dikelompokkan menurut wilayah sebagai berikut : (PER-17/PJ/2015)
  1. 10 (sepuluh) ibukota propinsi yaitu Medan, Palembang, Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Denpasar, Manado, Makassar, dan Pontianak;
  2. Ibukota propinsi lainnya;  diluar yg dari poin 1 tentunya
  3. Daerah lainnya, ya kabupaten kecil 

Selasa, 04 April 2017

NPWP ISTRI + SUAMI

Sebagaimana diketahui, bahwa istri yang tidak mempunyai perjanjian pisah harta (PH), bebas memilih apakah mau punya NPWP sendiri atau tidak. Namun kalau memiliki perjanjian pisah harta, maka wanita kawin harus daftar NPWP sendiri. (Baca: NPWP Istri : Apakah ikut suami ataukah harus punya sendiri?)

Pada prinsipnya sistem administrasi perpajakan di Indonesia menempatkan keluarga sebagai satu kesatuan ekonomis, bahwa penghasilan dan kerugian istrinya juga nanti digabungkan dengan penghasilan suaminya, sehingga dalam satu keluarga hanya terdapat satu Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) yaitu NPWP suami, dalam arti istri ikut NPWP suami (nebeng NPWP suami). Namun demikian, istri dapat memiliki NPWP sendiri bila hidup berpisah (HB) atau melakukan perjanjian pemisahan harta dan penghasilan (PH). Istri juga dapat ber­NPWP sendiri bila memang berkehendak demikian (MT).

Berdasarkan pasal 8 ayat (3) UU PPh, diatur bahwa apabila isteri yang tidak pisah harta memilih punya NPWP sendiri (memilih untuk melaksanakan hak dan kewajibannya secara terpisah (MT)), maka penghitungan pajaknya dilakukan berdasarkan penjumlahan penghasilan neto suami­isteri dan masingmasing memikul beban pajak sebanding dengan besarnya penghasilan neto..

“Dengan kata lain, penghasilan neto suami isteri digabung dan PPh orang pribadi yang harus ditanggung oleh suami dan istri bergantung pada proporsi penghasilannya masing­masing.”
Nah, apabila baik istri maupun suami sama­sama hanya kerja di satu pemberi kerja, dan istri memilih tidak mau nebeng NPWP suami alias punya NPWP sendiri, menguntungkan atau malah merugikan?
Mari kita lihat contoh kasus kondisi tersebut diatas.

Sepasang suami istri yang baru menikah dan belum memiliki keturunan, keduanya masing­masing memiliki NPWP. Suami bekerja di PT. ABC dengan penghasilan netto setahun Rp. 75.000.000,­ sedangkan istrinya bekerja di PT.XYZ dengan penghasilan netto setahun Rp. 60.000.000,­. Atas penghasilan mereka sudah di potong oleh perusahaan mereka masing­masing dengan perhitungan sebagai berikut:


Munculnya Kurang Bayar di perhitungan SPT Tahunan ini adalah konsekuensi karena istri memilih punya NPWP sendiri.

Gara­gara istri memilih punya NPWP sendiri padahal tidak ada perjanjian pisah harta, maka tambahan pajak yang harus dibayar total Rp. 3.437.500,­. Belum lagi nantinya tiap bulan harus sisihkan sebagian penghasilan untuk bayar angsuran PPh Pasal 25 total sebesar Rp. 286.458,­.

Lalu bagaimana kalau istri memilih nebeng NPWP suami?
Pilihan ini jelas lebih menguntungkan karena kewajiban bayar pajak di akhir tahun tidak akan ada jika suami istri sama­sama hanya menerima penghasilan dari satu pemberi kerja (NPWP nebeng suami).

Jadi, penghasilan istri cukup dilaporkan di bagian lampiran SPT 1770 S, tanpa harus menggabungkan penghasilan neto suaminya. Dengan kata lain, SPT Tahunan PPh suami akan NIHIL, dan juga tidak perlu bayar angsuran PPh Pasal 25 tiap bulan.

Dilihat dari contoh diatas, apa untungnya istri punya NPWP sendiri? Sama sekali tidak ada. Namun kalau Anda sebagai istri tetap memilih tidak mau nebeng NPWP suami padahal tidak ada perjanjian pisah harta karena ada pertimbangan atau kepentingan tertentu (mengajukan kredit ke bank, misalnya), tentunya Anda sudah harus siap dengan segala konsekuensi yang akan timbul.

Lalu bagaimana kalau sebelum menikah, wanita sudah punya NPWP sendiri dan setelah menikah dia memilih nebeng NPWP suami? Ajukan saja permohonan penghapusan NPWP tersebut ke KPP tempatnya terdaftar sepanjang suami sudah punya NPWP.

Pikir­pikir dahulu sebelum putuskan mau punya NPWP sendiri atau nebeng suami, apalagi alasan pengen punya NPWP hanya karena sekedar memenuhi persyaratan....


Semoga artikel untung rugi istri memilih punya NPWP sendiri ini bermanfaat...

VR 2017


Musim baru siap Tarung.....

Jumat, 06 Januari 2017

VR46 Tahun Baru



Tahun Baru.....
Semangat Baru........
Kantor Baru........
Ilmu Baru........

Minggu, 01 Januari 2017

Tahun Baru periode 2 TA Berakhir


Tahun baru 2017

Setelah jaga Tax Amnesti periode 2 di KPP Pratama Jakarta Jatinegara