Kamis, 08 November 2018

Cara Membuat / Menambahkan Default Ukuran Kertas Pada Printer Dot Matrik

bagaimana caranya membuat atau menambah atau men-setting ukuran kertas (yang tadinya belum ada di default / pilihan kertas cetak) pada printer. Khususnya pada printer Dot Matrik yang jika ukuran kertasnya tidak sesuai, maka akan berantakan saat mencetak.



Misalnya begini, jika kita mempunyai kertas ukuran F4 (215 x 330 mm). Pada saat akan mencetak, kita tidak menemukan pilihan ukuran kertas F4 pada pilihan default kertasnya, melainkan harus mengikuti apa yang tertera di sana. 

Misal kita pilih ukuran A4, maka hasil cetakan akan terputus di bawah / berantakan (tidak sesuai dengan yang kita harapkan).

Nah, langsung saja bagaimana caranya supaya hasil cetakan sesuai dengan kertas yang kita miliki? Simak tutorial berikut.

A. Windows 7
  1. Buka Devices and Printers (Klik Start (logo windows), pilih menu Devices and Printers).
  2. Setelah masuk ke tampilan Devices and Printers, pilih printer yang akan kita setting ukuran kertasnya (klik kiri pada printer), kemudian pilih Print Server Properties
 B. Windows XP
  1. Buka Printers and Faxes (Klik StartSetting, pilih Printers and Faxes).
  2. Setelah masuk ke tampilan Printers and Faxes, pilih menu File, kemudian pilih Server Properties.

C. Langkah Selanjutnya (Sama antara Windows 7 & Windows XP)
  1. Setelah masuk ke Print Server Properties, lakukan seperti gambar berikut:
  2. Centang Create a new form, lalu isikan ukuran kertas yang kita inginkan pada Paper size (disini kita memakai ukuran kertas F4 yaitu 215 mm x 330 mm atau 21,5 cm x 33,0 cm).
  3. Isikan nama kertas yang diinginkan (misal: F4).
  4. Klik Save Form.
  5. Klik OK.
Dan kemudian silahkan coba untuk mencetak dengan memilih ukuran kertas terlebih dahulu. 
Ukuran kertas kita sudah ada, dan dijamin pas untuk mencetak (tidak berantakan lagi).

Selasa, 02 Oktober 2018

Kamis, 01 Maret 2018

No more motivator

NO MORE MOTIVATOR, PLEASE!

Minggu lalu, kami kedatangan motivator, lagi. Sudah tak terhitung lagi berapa kali manusia-manusia penuh motivasi itu menjejali kami dengan rumus-rumus yg sama, potongan-potongan film yg sama dan quote-quote yg berulang. Setelah sesi itu, seorang kawan berkata, sepertinya petuah-petuah mereka sudah tak lagi mempan buat kami yg telah stay di institusi tercinta ini di atas sepuluh tahun. Hanya memakan waktu produktif kami saja, tak lebih dari itu. Motivasi sebesar apa yg harus kami bangun untuk memenuhi target yg semakin tak masuk akal? Sementara target yg tak masuk akal itu mulai menjerumuskan beberapa dari kami untuk sikut sana sikut sini (mengambil WP kantor sana ngembat WP waskon sini). Motivasi yg mana lagi yg harus kami bangkitkan? Sementara beberapa cantolan motivasi kami sudah tergerus oleh sistem dan program mereka-mereka pemilik kuasa perubah sistem, dengan segala ambisinya. Lalu, apa yg kami bisa harapkan dr sistem yg selalu mengecewakan kami?

Delapan belas tahun selalu menjadi korban dari sistem yg memang harus memperbarui dirinya terus menerus. Tak ada lompatan karir seperti yg pernah dijanjikan, yg ada malah hambatan-hambatan dari sesuatu yg seharusnya patut diterima siapapun. Sebut saja, pengangkatan PNS yg tertunda, sebut saja sidang grade yg tertunda, sebut saja UPKP yang tak masuk akal passing gradenya, plus moratorium yg mengikutinya. Belum lagi penentuan take home pay yg semakin hari semakin bikin kepala botak dan perut buncit, saking banyaknya syarat dan ketentuan. Syarat dan ketentuan yg hampir sama banyaknya dengan syarat dan ketentuan iklan operator selular.

Mungkin anda pernah denger kebebasan finansial? Seorang teman mengartikannya dengan tak terpengaruhnya kinerja dia dengan naik turunnya tunjangan kinerja yg didapatnya. Kami ikut bersyukur atas pencapaian itu. Pencapaian yg saat ini belum bisa kami pijaki, karena naik turunnya tukin (plus hilangnya IPK) ternyata sangat berpengaruh terhadap keseimbangan perekonomian keluarga. Kami memilih untuk terbebas secara karir saja, kebebasan karir. Kinerja kami tak lagi terpengaruh dengan semangat berkarir. Biarlah karir diambil mereka-mereka yg membutuhkan dan mengambisikannya. Orang Malang bilang, emploken kono!

Tapi tenang saja, Pak dan Bu para atasan, kami garansi motivasi kami untuk bekerja masih tinggi. Cuman terus terang, bukan untuk sampean-sampean. Bukan pula untuk negara, seperti yg digembar-gemborkan para motivator itu. Bekerja untuk negara adalah alasan yg so yesterday buat kami. Yang ada, kami hanya ingin memastikan jatah anak istri kami tak berkurang.  Selain itu, mungkin hanya semangat memenuhi amanah dari rakyat pembayar gaji kami, yg menjadi benteng motivasi terakhir kami.

Bapak dan Ibu bos yg budiman, please jangan ada lagi motivator buat kami, meskipun itu sekelas Mario Teguh, Mario Lawalata atau bahkan Mario Bros sekalipun. Kami ndak punya lagi motivasi ndakik-ndakik ala pegawai yg baru satu dua tahun bekerja, yg bisa dibangkitkan ulang. Hanya titip minta tolong saja, jika sampean tak mampu melindungi hak kami, setidaknya jangan merusak motivasi kami, atau usaha kami, dengan ambisi-ambisi pribadi Anda.

Sekian dan terima tukin (dan IPK).

Devie

#motivasi yang ganteng

Selasa, 06 Februari 2018

Jangan Berhenti Berbuat Baik

Kamu Membantu Orang Lain Memotong Tali, Tapi Dia Justru Menendang Kursi Pijakanmu

Orang yang baik selalu merasa tidak enak hati dalam melakukan apa pun, selalu takut berbuat salah pada orang lain.
Dia mudah menganggap semua orang itu baik, dan tidak pernah mengantisipasi orang lain (niat baik/buruk seseorang), bahkan selalu memikirkan perasaan/posisi orang lain.
Jadi, seseorang yang makin baik hatinya, semakin rentan tersakiti.

Ini bukan kesalahan orang yang baik, juga bukan karena orang baik itu bodoh, tapi orang baik tidak tahu bagaimana melindungi dirinya.
Tapi ingat, saat Anda menyakiti orang baik, dia tidak akan memilih untuk menyakiti Anda, dia hanya menjauhi Anda, tidak akan lagi berhubungan dengan Anda!

Baik itu persahabatan antar teman, cinta antar sesama insan atau kasih sayang antar sanak saudara, janganlah menyakiti/menindas orang baik!

Rabu, 03 Januari 2018

Saung Buku

Alhamdulillah...cita2 buat perpustakaan kesampaian dengan nama "Saung Buku" yang diperuntukkan buat ade2 di sekitar tempat tinggal ku yang dari segi ekonomi kurang...

Semoga lancar dan menumbuhkan minat literasi minat baca ...

Bismillah...