Selasa, 17 Februari 2015

10-Konate



Makan Konate Tempat Tanggal Lahir Bamako, Minggu, 10 November 1991 Tinggi/Berat Badan 178 cm/65 kg Posisi Pemain Tengah (Gelandang Serang) Nomer Punggung 10 Klub Sebelumnya Barito Putra Bergabung ke PERSIB 2013-11-14

23-M. Ridwan



Salah satu tujuan Pelatih Djadjang Nurdjaman mendatangkan Muhammad Ridwan adalah untuk mempertajam daya dobrak pasukannya, terutama dari sisi sayap kanan. Sebab, pemain kelahiran Semarang, 8 Juli 1980 ini bisa berperan sebagai pengumpan dan juga pencetak gol. Pertimbangan Djadjang lainnya adalah karena Ridwan bisa ditempatkan di beberapa posisi sesuai skema permainan yang akan diterapkannya. Selain sayap kanan, mantan pemain PSIS Semarang, Pelita Jaya Karawang dan Sriwijaya FC ini bisa bermain sebagai bek kanan hingga penyerang, seperti yang diperankannya di tim nasional. Soal proyeksi Djadjang, Ridwan mengaku siap menjalankannya. Hanya saja, katanya, ia membutuhkan proses adaptasi dengan tim barunya ini. "Tapi, tidak perlu khawatir. Sebab, sepak bola adalah permainan kolektif," katanya. Di PERSIB, Ridwan ternyata punya rasa kepenasaranan. "Tiap tahun, PERSIB punya materi pemain bagus. Tapi kenapa minim prestasi. Nah, saya ingin buktikan kalau PERSIB bisa juara," katanya.

22-Supardi



termasuk pemain yang sudah memperkuat banyak klub di Tanah Air. Beberapa klub besar yang pernah dibelanya antara lain PSMS Medan, PSPS Pekanbaru, Pelita Jaya, dan Sriwijaya FC Palembang. Pada Liga Super Indonesia (LSI) 2013, Supardi akhirnya berlabuh di PERSIB Bandung. Bagi pemain kelahiran Bangka, 9 April 1983 ini, PERSIB ternyata merupakan klub yang sudah dirindukannya sejak lama. "Sudah lama saya ingin membela PERSIB. Tapi, baru kali ini saya bisa bergabung dengan PERSIB. Tentu saja saya sangat senang," katanya. Seperti kebanyakan pemain lainnya, alasan Supardi ingin bergabung dengan PERSIB adalah nama besar PERSIB dan fanatisme bobotoh. "Saya ingin juara bersama PERSIB," katanya menambahkan. Oleh Pelatih Djadjang Nurdjaman, Supardi diproyeksikan mengisi pos di sektor pertahanan sebelah kanan. Penetrasi dan kecepatannya di sisi lapangan diharapkan bisa memperkokoh pertahanan dan membantu penyerangan PERSIB

82-Tantan



Pemain asal Lembang ini akhirnya berlabuh juga ke PERSIB. Butuh 10 tahun lebih dan pengembaraan ke klub-klub di Indonesia bagi Tantan untuk membuktikan kepada Maung Bandung bahwa ia layak direkrut. Karir Klub: 2000–2002 Persilat Lampung Tengah 2002–2008 Persikab Bandung 2004 - Persibo Bojonegoro (pinjaman) 2009–2011 Persitara Jakarta Utara 2011 Batavia Union 2011–2012 Persitara Batavia Union 2012–2013 Sriwijaya FC

16-Tony Sucipto



Kendati karier profesionalnya diawali dari klub Persijatim Solo FC pada Liga Indonesia (LI) X/2004, potensi besar yang terpendam di dalam diri Tony Sucipto baru tercium oleh pelatih Rahmad Darmawan saat klub itu sudah berpindah "home base" ke Palembang dan mengubah namanya menjadi Sriwijaya FC. Di tangan RD --sapaan akrab Rahmad Darmawan-- anak Surabaya kelahiran 12 Februari 1986 ini menjelma menjadi seorang gelandang bertahan yang mumpuni. Ia juga bisa dioperasikan di lini pertahanan dengan kualitas penampilan sama baik dengan posisi aslinya. Setelah kali mempersembahkan trofi Copa Indonesia untuk "Laskar Wong Kito", Tony mengikuti jejak RD ke Persija Jakarta pada Liga Super Indonesia (LSI) 2010-2011. Sebelumnya, penampilan menawan Tony bersama Sriwijaya FC sempat tercium oleh pelatih tim nasional, Alfred Riedl. Maka pada saat timnas senior beruji tanding dengan semifinalis Piala Dunia 2010, Uruguay di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta, 8 Oktober 2010, Tony mengawali debut internasionalnya. Timnas memang dihajar Uruguay 1-7, tetapi Tony tetap menjadi langganan "Merah-Putih" hingga saat ini. Berbekal rekor 71 penampilan dan 2 gol di LSI, plus status sebagai pemain nasional, Tony memutuskan hijrah ke PERSIB menjelang musim 2011-2012. Kepindahan Tony ke PERSIB pun atas rekomendasi RD, pelatih yang paling berjasa dalam kariernya. Seperti ketika berada di Palembang, Tony pun ingin membantu mempersembahkan trofi juara buat PERSIB. "Bersama pemain lainnya, saya harus bekerja keras menunjukkan kemampuan terbaik agar PERSIB bisa mempersembahkan prestasi tertinggi,"

15-Firman Utina



Seperti kebanyakan pemain lainnya, Firman Utina ternyata juga punya cita-cita menjadi pemain PERSIB Bandung. Karena itu, ia merasa senang ketika Pelatih Djadjang Nurdjaman meminangnya menjelang Liga Super Indonesia (LSI) 2012/2013. "Bergabung dengan tim besar adalah cita-cita setiap pemain. Karena PERSIB tim besar, ketika tawaran datang, ya saya harus menerimanya," kata gelandang tim nasional kelahiran 15 Desember 1981 ini. Memiliki daya jelajah tinggi, olah bola mumpuni, visi bermain baik yang didukung jiwa kepemimpinan, Djadjang memproyeksikan Firman menjadi sosok sentral di lini tengah PERSIB. Pemain yang sudah berkelana ke sujumlah klub dari mulai Persita Tangerang, Arema Malang, Pelita Jaya, Persija Jakarta dan Sriwijaya FC Palembang ini diharapkan bisa penyeimbang dan motor permainan PERSIB pada LSI 2013. Tentang proyeksi Djadjang, Firman yang bertekad mempersembahkan prestasi terbaik untuk PERSIB, malah memilih merendah. Menurutnya, melihat komposisi pemain PERSIB, kolektivitas permainan lebih bisa diandalkan ketimbangkan mengandalkan dirinya sendiri. "PERSIB punya pemain bagus, termasuk pemain muda seperti Atep. Saya yakin, kalau kolektivitas terjalin baik, PERSIB bisa (meraih prestasi)," ujar pemain yang identik dengan nomor punggung 15 ini.

7-Atep



Setelah empat musim berkostum PERSIB Bandung, Atep mendapatkan sebuah penghargaan dari manajemen klub. Pada musim kelimanya, ia mendapatkan kontrak dua tahun dari PERSIB. Atep menjadi satu dari tiga pemain PERSIB yang dikontrak dua tahun pada musim ini. Dua nama lainnya adalah Jajang Sukmara dan Tony Sucipto. Meski posisinya aman, setidaknya dalam dua musim ke depan, Atep mengaku adrenalinnya terpacu oleh kontrak dua tahun tersebut. "Ini penghargaan buat saya. Untuk membayarnya dengan performa dan penampilan terbaik," kata gelandang asal Cianjur ini. Terlepas dari kontrak dua tahun yang dianggapnya sebagai bentuk penghargaan, Atep memang harus memacu dirinya. Kehadiran gelandang tim nasional dan papan atas lainnya macam Firman Utina, Muhammad Ridwan dan juga Konate membuatnya harus bekerja keras mengamankan posisinya. Kandidat kapten memang disandangnya. Tapi, ia harus tetap memperbaiki kontribusinya.