*Kids Jaman Now
Adik-adik sekalian, di jaman kalian, tantangan hidup akan semakin berat. Kalian memang sudah tidak disuruh nonton film G30S/PKI yang katanya horor itu, tapi kalian, wuah, kalian malah nonton film Annabelle, Conjuring, yang lima menit lagi adegan seramnya datang, eh, musiknya sudah seram duluan. Yang lima menit lagi adegan horonya keluar, eh, kalian sudah kaget duluan sama sesuatu yg mendadak muncul. Berat, kan?
Maka, oleh karena itu, mungkin catatan berikut bermanfaat buat kalian untuk menghadapi tantangan tersebut, menjadi kids jaman now:
1. Sekolah yang serius
Itu betul, banyak orang sukses macam Bill Gate, Mark Zuckerberg, Ibu Susi yang bisa sukses tanpa lulus sekolah formal. Tapi ketahuilah, Bill Gate dan Zuckerberg misalnya, dia DO dari Harvard. Sementara Ibu Susi, dia berhenti dari SMAN 1 Yogya. Itu sekolah/kampus top semua. Itu bukti, mereka memang sekolah serius setidaknya diterima di tempat2 top tersebut. Lah kita? Sekolah di mana sih? Sampai PD banget bilang: sekolah tidak penting. Mereka juga DO karena sudah punya passion, atau tuntutan hidup lain. Kita? Cuma karena malas, ngeles, pengangguran tiada daya. Jadi, sekolahlah yang serius. Hormati guru2 kalian.
2. Banyaklah baca-baca buku
Ayo, di usia kalian, membaca seharusnya menjadi hobi yang sangat menyenangkan. Berhentilah main gagdet tidak jelas, tidak ada habis2nya. Ganti dengan membaca buku. Baik, kalau mau baca lewat gagdet silahkan (karena sekarang banyak buku di dalam gagdet), tapi kongkret, baca, bukan main. Buat yg tidak suka baca, sukanya nonton, perbanyaklah menonton video yang bermanfaat, seperti National Geographic, dkk, ilmu pengetahuan. Bukan hanya nonton video yang tidak jelas manfaatnya. Kan nggak lucu, saat kalian ditanya apa hewan terbesar di dunia, kalian jawab: gajah. Itu jelas tanda kids jaman now yang kepalanya jarang diisi pengetahuan.
3. Jangan keluyuran, kelayapan
Saya tahu, sebagian kids jaman now itu suka keluyuran. Naik motor bahkan belum punya SIM, nongkrong di flyover, ngebut2an berasa sudah kayak Valentino Rossi, padahal aslinya cuma Ujang. Rossi itu yang nyium tanah dengkulnya. Lah, kids jaman now, yg nyium tanah malah pipi dan jidatnya. Aduh. Juga nongkrong dimanalah, ngabisin waktu seolah sudah jadi manusia tersukses di dunia. Berhenti. Sana Ujang, pulang, bantu Mamaknya dirumah angkat jemuran kasur. Itu kasur bahkan bekas ngompolmu semalam.
4. Tidak perlu pacaran
Ampun dah. Sebagian Kids jaman now itu, bahkan SMP saja pacarannya sudah ngalah2in Romeo & Juliet dikali dua, kuadrat pula. Lihatlah di facebook, twitter, instagram, baru SMP, baru pacaran sehari, sudah manggil Papa-Mama. Itu sangat over sekali. Super-duper over. Kita kira itu keren? Kagak. Kita kira itu tanda hebat? Kagak. Kita sih sudah merasa paling oke sedunia, tapi justeru orang sedunia lihatnya aneh sekali. Lagian, nanti pas putus, langsung deh lebay banget di media sosialnya. Seolah besok kiamat, hidupnya nelangsa tak terkira. Tidak perlu pacaran itu.
5. Mulailah tahu tanggung-jawab kalian
Kids jaman now itu kadang lupa, seusia kalian, tanggung-jawab itu sudah ada. Bukan cuma bisa teriak minta uang pulsa, teriak minta belikan motor, teriak minta belikan HP. Kapan sih kalian akan teriak: Papa, ini rapot saya, pontennya 10 semua. Mama, ini piala yg saya bawa dari olimpiade Fisika. Well, baik, tidak semua orang jenius dan bisa begitu. Iya, itu betul, tapi kita selalu bisa mencari bentuk tanggung-jawab lain. Membantu pekerjaan rumah, nyapu, ngepel. Bukan cuma bisa makan doang, bukan cuma bisa tidur2an doang.
6. Berhenti coba-coba hal buruk.
Merokok? Ew, itu tidak keren. Kalian tidak perlu mencoba-coba hal tersebut. Karena orang dewasa sekarang yg perokok, mereka bahkan mati2an mau berhenti tapi tidak bisa. Jangan ikuti jalan itu. Bikin tato di badan? Apalagi. Minuman keras? Apalagi yang ini. Narkoba? Ampun dah, itu benar2 tipuan sesat. Ada teman ngajak keluyuran malam2 ke tempat2 buruk, jangan mau. Ada teman ngajak duel, gladiator, jangan mau. Tidak apa di bilang tidak jantan. Karena sebenarnya, sssttt... justeru yg bilang tidak jantan itulah yang sangat2 tidak jantan. Mereka tidak bisa melawan dirinya sendiri--itulah ketidakjantanan nomor 1.
7. Tidak perlu ikut2an trend
Hanya karena teman kalian sedang suka pakai lipstik (misalnya), maka tidak perlu ikut2an pakai. Apalagi Bambang, Ujang, Agus, Joko, aduh, kamu ngapain ikut2an pakai lisptik emaknya? Kita itu sudah cantik/tampan apa-adanya. Tidak perlu ikut definisi orang lain. Biarin saja orang lain sibuk dengan trend-nya, kita tahu persis mau ngapain, dan itu lebih bermanfaat. Ini termasuk idola masa remaja. Hanya karena artis idola kalian putih, maka kalian tidak perlu maksa jadi putih. Hanya karena artis kalian suka posting selfie di akun medsosnya, nggak usah ikut2an begitu. Mereka mah enak, wajah sudah dioplos kosmetik, perawatan muahal, jadi keren. Lah kita? Ikutan selfie, ngeliatin gigi koneng di sana, kan nggak lucu.
8. Perbanyaklah belajar agama
Sebagian kids jaman now itu mungkin menganggap agama itu tidak relevan lagi. Jangankan kids jaman now, yang kids jaman old saja banyak yang menyepelekan agama. Tapi ketahuilah, saat hidup kita jatuh dalam sekali, agama adalah lampu penerang yg baik. Belajarlah agama. Minimal punya pemahaman baik.
9. Perbanyaklah aktivitas yang bermanfaat dan positif.
Yang suka menjahit, jahit. Yang suka main futsal, main futsal. Yang suka menulis, nulis. Semua orang itu pada dasarnya cenderung pada hobi yang baik. Maka jangan malas. Justeru perbanyak. Boleh jadi, besok lusa, itu jadi jalan kalian untuk berbuat baik, jalan rezeki, bahkan pencapaian dan prestasi2 kalian.
10. Terakhir, milikilah teman yang oke
Kids jaman now, penting sekali kalian punya teman2 yang baik. Apa itu teman yg baik? Gampang lihatnya, apakah dia rajin sekolah, apakah dia mengajak ke hal2 baik, apakah dia asyik dan menyenangkan. Bukan malah berteman ke anak2 yg suka nongkrong malam2, berteman ke anak2 yg langganan bikin kasus di sekolah. Kita jadinya malahan ikutan bermasalah. Milikilah teman2 yang baik, maka insya Allah, kalian juga akan ikut baik.
*Tere Liye
**saya tahu, kids jaman now malas baca; itulah kenapa kita harus terus menulis, menulis dan menulis. kalian juga bisa bantu share, share dan share. Entah pd tulisan ke berapa mereka akhirnya baca, dan nasihat itu masuk di kepala mereka. kita semua ikut bertanggungjawab mendidik kids jaman now.